Tafsir Ibnu Katsir Surat Al-Bayyinah, Ayat 1-8 لَمْ
يَكُنِ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ وَالْمُشْرِكِينَ مُنْفَكِّينَ
حَتَّى تَأْتِيَهُمُ الْبَيِّنَةُ (1) رَسُولٌ مِنَ اللَّهِ يَتْلُو صُحُفًا
مُطَهَّرَةً (2) فِيهَا كُتُبٌ قَيِّمَةٌ (3) وَمَا تَفَرَّقَ الَّذِينَ أُوتُوا
الْكِتَابَ إِلَّا مِنْ بَعْدِ مَا جَاءَتْهُمُ الْبَيِّنَةُ (4) وَمَا أُمِرُوا
إِلَّا لِيَعْبُدُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ حُنَفَاءَ وَيُقِيمُوا
الصَّلَاةَ وَيُؤْتُوا الزَّكَاةَ وَذَلِكَ دِينُ الْقَيِّمَةِ (5) Orang-orang kafir yakni Ahli Kitab dan
orang-orang musyrik (mengatakan bahwa mereka) tidak akan meninggalkan (agamanya)
sebelum datang kepada mereka bukti yang nyata, (yaitu) seorang rasul dari Allah
(Muhammad) yang membacakan lembaran-lembaran yang disucikan (Al-Qur'an), di
dalamnya terdapat (isi) kitab-kitab yang lurus. Dan tidaklah berpecah belah
orang-orang yang didatangkan Al-Kitab (kepada mereka) melainkan sesudah datang
kepada mereka bukti yang nyata. Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya
menyembah Allah denga…