Tafsir Ibnu Katsir Surat Al Tin Ayat 1-8 وَالتِّينِ
وَالزَّيْتُونِ (1) وَطُورِ سِينِينَ (2) وَهَذَا الْبَلَدِ الْأَمِينِ (3) لَقَدْ
خَلَقْنَا الْإِنْسَانَ فِي أَحْسَنِ تَقْوِيمٍ (4) ثُمَّ رَدَدْنَاهُ أَسْفَلَ
سَافِلِينَ (5) إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ فَلَهُمْ أَجْرٌ
غَيْرُ مَمْنُونٍ (6) فَمَا يُكَذِّبُكَ بَعْدُ بِالدِّينِ (7) أَلَيْسَ اللَّهُ
بِأَحْكَمِ الْحَاكِمِينَ (8) Demi (buah) tin dan (buah) zaitun, dan demi
Bukit Sinai, dan demi kota (Mekah) ini yanga man, sesungguhnya Kami telah
menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya. Kemudian Kami kembalikan
dia ke tempat yang serendah-rendahnya (neraka), kecuali orang-orang yang beriman
dan mengerjakan amal saleh; maka bagi mereka pahala yang tiada putus-putusnya.
Maka apakah yang menyebabkan kamu mendustakan (hari) pembalasan sesudah (adanya
keterangan-keterangan) itu? Bukankah Allah Hakim yang
seadil-adilnya? Ulama tafsir berbeda pendapat sehubungan dengan tafsir surat ini, ada
beberapa pendapat yang cukup banyak di kalangan mereka …