Tafsir Ibnu Katsir Surat Asy-Syams, ayat 1-15 وَالشَّمْسِ
وَضُحَاهَا (1) وَالْقَمَرِ إِذَا تَلَاهَا (2) وَالنَّهَارِ إِذَا جَلَّاهَا (3)
وَاللَّيْلِ إِذَا يَغْشَاهَا (4) وَالسَّمَاءِ وَمَا بَنَاهَا (5) وَالْأَرْضِ
وَمَا طَحَاهَا (6) وَنَفْسٍ وَمَا سَوَّاهَا (7) فَأَلْهَمَهَا فُجُورَهَا
وَتَقْوَاهَا (8) قَدْ أَفْلَحَ مَنْ زَكَّاهَا (9) وَقَدْ خَابَ مَنْ دَسَّاهَا
(10) Demi matahari dan cahayanya dipagi hari, dan
bulan apabila mengiringinya, dan siang apabila menampakkannya, dan malam apabila
menutupinya, dan langit serta pembinaannya, dan bumi serta penghamparannya, dan
jiwa serta penyempurnaannya (penciptaannya), maka Allah mengilhamkan kepada jiwa
itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya, sesungguhnya beruntunglah orang yang
menyucikan jiwa itu, dan sesungguhnya merugilah orang yang
mengotorinya. Mujahid mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya: Demi matahari dan
cahayanya di pagi hari. (Asy-Syams: 1) Yakni sinarnya di waktu pagi. Qatadah mengatakan bahwa makna firman-Nya, " Waduhaha ," artinya seluruh
sian…